Definisi Swastika
Secara visual swastika adalah salib sama sisi dengan empat lengan ditekuk 90 derajat. Secara geometri swastika ada yang menghadap searah jarum jam dan ada juga yang berlawanan dengan arah jarum jam. Swastika adalah simbol kuno yang telah digunakan selama lebih dari 3.000 tahun (bahkan mendahului simbol Mesir kuno, Ankh!). Artefak seperti tembikar dan koin dari Troy kuno yang menunjukkan swastika adalah simbol yang biasa digunakan sejauh 1000 SM. Selama seribu tahun berikutnya, gambar swastika ini digunakan oleh banyak budaya di seluruh dunia, termasuk di Cina, Jepang, India, dan Eropa bagian selatan. Pada Abad Pertengahan, simbol swastika mulai banyak digunakan terkenal dan memiliki istilah dengan nama yang berbeda: Cina - Wan, Inggris - Fylfot, Jerman - Hakenkreuz, Yunani - Tetraskelion dan Gammadion, India - Swastika. Meskipun tidak diketahui untuk berapa lama, penduduk asli Amerika juga telah lama menggunakan simbol swastika.
Simbol swastika banyak digunakan dalam agama-agama yang terdapat di India, khususnya dalam Hinduisme, Buddhisme, dan Jainisme, terutama sebagai simbol tantra untuk membangkitkan shakti atau simbol suci keberuntungan. Kata swastika berasal dari bahasa Sansekerta svastika - "su" yang berarti baik atau keberuntungan, "asti" yang berarti menjadi, dan "ka" sebagai akhiran. Jadi swastika secara harfiah berarti "menjadi baik". Sebelum Nazi menggunakan simbol ini, swastika telah digunakan oleh banyak kebudayaan sepanjang 3.000 tahun untuk mewakili kehidupan, matahari, kekuasaan, kekuatan, dan keberuntungan.
Quote:
Swastika Sebagai Lambang Nazi
Pada tahun 1920, Adolf Hitler memutuskan bahwa Partai Nazi membutuhkan lencana dan bendera sendiri. Untuk Hitler, bendera baru harus menjadi "simbol perjuangan kita sendiri" serta sangat efektif sebagai poster. Pada tanggal 7 Agustus 1920, pada Kongres Salzburg, bendera merah dengan lingkaran putih dan swastika hitam menjadi lambang resmi Partai Nazi, di Jerman simbol swastika dikenal dengan sebutan Hakenkreuz atau salib yang berkait. Bendera Nazi memiliki latar belakang merah dan Swastika hitam dalam lingkaran putih. Ketiga warna tersebut diambil dari warna dasar bendera jerman yang lama, yang digunakan pada masa kekaisaran Jerman tahun 1897. Dalam bukunya Mein Kampf, Adolf Hitler mendifinisikan warna-warna ini sebagai: merah merupakan gagasan sosial dari gerakan Nazi, putih melambangkan ide nasional, swastika hitam melambangkan misi perjuangan untuk kejayaan bangsa Arya. Sebelum digunakan sebagai lambang resmi dari Partai Nazi, penggunaan simbol Hakenkreuz ini pertama kali diusulkan oleh seorang penyair dan idolog nasionalistik Jerman, Guido von List untuk organisasi/gerakan anti-semit (permusuhan terhadap kaum Yahudi).
Dalam bahasa Jerman Hakenkreuz berasal dari dua unsur kata, yaitu: lengan bersilang (Jerman: kreuz) yang bengkok atau miring (Jerman: Haken). Pada akhirnya Hakenkreuz diputuskan untuk ditampilkan dengan memiliki sudut kemiringan dan menghadap ke depan. Desain dari Hakenkreuz dengan ciri kemiringan sudut 45 derajat, digunakan sebagai simbol paham sosialisme nasional. Penggunaan simbol Hakenkreuz bukan mewakili kebencian atau pembunuhan terhadap kaum Yahudi, simbol Hakenkreuz mewakili makna "kebangkitan hidup". Namun saat ini, sebagaian orang banyak berpersepsi bahwa simbol Hakenkreuz sebagai simbol utama Nazi merupakan simbol kebencian yang begitu ditakuti sebagaimana tentara SS dengan simbol 'Death Head-nya'.
Simbol Death Head Tentara SS Nazi
e
Rekam Jejak Penggunaan SwastikaBerikut ini ane mengumpulkan sebagian dari berbagai contoh penemuan ornamen swastika di berbagai belahan dunia yang mewakili berbagai kultur kebudayaan maupun kepercayaan atau religi yang berbeda-beda.
Swastika di Jepang
Swastika pada ornamen kuil umat Budha di Jepang
Swastika pada baju perang ksatria Jepang jaman dulu
Mosaik keramik Romawi kuno di La Olmeda
Post a Comment